Analisis Data Pengukuran Stunting Kelurahan Kampung Baru Tahun 2022 - 2024

INHIL - Dari grafik diatas dapat dilihat terjadinya Penurunan angka stunting pada tahun 2022 terdapat 7 orang balita stunting di Kelurahan kampung Baru, namun pada saat tahun 2023 terdapat balita stunting sebanyak 4 orang, dan pada tahun 2024 terdapat Kembali balita stunting dengan jumlah 2 orang, hal ini di sebabkan karena Upaya dalam penurunan angka stunting.
1. PREVALENSI STUNTING
Stunting disebabkan oleh masalah asupan gizi yang dikonsumsi selama kandungan?maupun masa balita. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum masa kehamilan, serta masa nifas, terbatasnya layanan kesehatan seperti pelayanan antenatal,pelayanan post natal dan rendahnya akses makanan bergizi, rendahnya akses sanitasi dan air bersih juga merupakan penyebab stunting. Multi faktor yang sangat beragam tersebut membutuhkan intervensi yang paling menentukan yaitu pada 1000 HPK ( 1000 hari pertama kehidupan ). Salah satu dampak stunting adalah tidak optimalnya kemampuan kognitif anak yang akan berpengaruh terhadap kehidupannya ke depan. Oleh karena itu stunting merupakan prediktor buruknya kualitas sumber daya manusia yang selanjutnya akan berpengaruh pada pengembangan potensi bangsa.
Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis pada balita yang menyebabkan gangguan pertumbuhan linear (RPL). Menurut WHO Child Growth Standart stunting didasarkan ada pada pengukuran panjang badan atau tinggi badan menggunakan batas Z score dengan indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) < -2 SD. Keputusan Menteri Kesehatan No.2 Tahun 2020 Tentang Standar Antorpometri penilaian status gizi anak dibedakan menjadi 2 yaitu stunted (pendek / z score < -2SD) dan severely stunted (sangat pendek / z score < -3SD. Periode 0-24 bulan merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan periode emas. Periode ini merupakan periode yang sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Untuk itu diperlukan pemenuhan gizi yang adekuat pada usia ini.
Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia dan tertinggi di Asia Tenggara untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Prevalensi stunting di Indonesia menempati peringkat kelima terbesar di dunia. Data Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi stunting dalam lingkup nasional sebesar 37,2%, terdiri dari prevalensi pendek sebesar 18,0% dan sangat pendek sebesar 19,2%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengalami masalah kesehatan masyarakat yang berat dalam kasus balita stunting.
Pada tahun 2024, Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir telah mengadakan Rembuk Stunting dengan menetapkan 26 lokus desa/kelurahan untuk intervensi spesifik dan sensitive pada lokus tersebut. Kelurahan Kampung Baru sebagai salah satu kelurahan yang menjadi lokus stuntng memiliki tanggung jawab dalam pencegahan dan penurunan Stunting di tingkat Desa.
1. FAKTOR DETERMINAN
Beberapa faktor determinan yang mempengaruhi stunting adalah asupan makan yang tidak memadai, ASI eksklusif, lingkungan rumah dan faktor dari ibu. Ibu yang mempengaruhi stunting diantaranya kurang gizi selama pra konsepsi sampai menyusui, penyakit infeksi, kesehatan mental ibu, jarak kelahiran pendek, kehamilan usia remaja, pendidikan dan tinggi badan pendek. Selain itu berat lahir dan kebiasaan merokok juga sangat berpengaruh pada kejadian stunting pada balita.
Beberapa wilayah mengalami kesulitan dalam akses air bersih dan jamban yang mana hal tersebut merupakan perilaku yang sulit untuk diubah dan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya masalah gizi.
1. UPAYA YANG DILAKUKAN
2. Memberikan asuhan gisi pada balita yang termasuk stunting
3. Melakukan penyuluhan kepada setiap orang tua terkait kebersihan lingkungan terutama jamban
4. Memberikan makanan tambahan local (MT LOKAL) yang masih berjalan sampai sekarang
5. Melakukan pengukuran pada balita setiap bulan
6. Memberikan edukasi kepada orantua terkait anak untuk dibawa ke posyandu tiap bulannya untuk mengetahui pemantauan pertumbuhan
Berita Lainnya
Burasak Makanan Khas Bugis Banyak di Tembilahan
PKM Sungai Piring Ikuti Minilok Pendampingan dan Pemantauan Keluarga Berisiko Stunting di Kecamatan Batang Tuaka Tahun 2024
Analisis Pengukuran Stunting di Kelurahan Pelangiran
Wakil Bupati H. Sulaiman Didampinggi Istrinya Serahkan Bantuan Korban Kebakaran
Lina Humaira : PKK Sungai Intan Siap Berpartisipasi Dalam Jambore PKK Kecamatan
Pelaksanaan Sweeping PIN Polio Putaran II di UPT Puskesmas Sungai Piring: Melindungi Anak dari Ancaman Polio
Pj Bupati Terima Kunjungan DPD Juleha Inhil: Sembelih Sesuai Syariat
PKM Pelangiran Gelar Imunisasi PIN Polio di TK Pembina
Dinkes Inhil Imbau Pentingnya Pencegahan Polio untuk Masyarakat
Dinkes Inhil Tekankan Pentingnya Penjaringan Kesehatan Anak Usia Pendidikan Dasar
KNPI Inhil bersama OKP/Ormas dan Ormawa Se-Inhil Bersilaturahmi Sekaligus Sarapan Bersama Pj. Bupati Inhil Di Kediaman
Bupati dan Kodim Inhil Buka Pawai Ragam Budaya dalam Rangka HUT TNI ke-78