Edy Indra Serukan Milenial dan Gen-Z Dukung HermanTini
KPK Usut Green House SYL
Kenaikan BBM
Kenaikan Harga BBM, Menggerus Kepercayaan Rakyat Terhadap Pemerintah
Marwahrakyat.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Beberapa jenis bahan bakar yang selama ini masih mendapat subsidi akan disesuaikan. Dia mengatakan subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.
Anggota Komisi VIII DPR, Achmad menilai kebijakan pemerintah Jokowi menaikkan harga BBM akan memantik persoalan baru ditengah kesulitan masyarakat untuk bangkit dari Pandemi Covid-19.
"Kebijakan pemerintah Jokowi sangat tidak tepat. Ini akan menimbulkan distrust masyarakat, Bahkan bangsa ini bisa antipati terhadap pemerintah," kata Achmad dalam keterangan resminya, Ahad (4/9/2022).
Apalagi kata dia, kenaikan harga BBM ini akan berdampak cepat keb seluruh sektor dan lapisan masyarakat yang diiringi oleh kenaikan seluruh harga barang pokok. Sedangkan pendapatan masyarakat tetap sehingga akan terjadi inflasi berkepanjangan.
"Ini tidak sebanding dengan dampak yang diterima oleh rakyat. Ketika harga BBM naik, serentak harga barang akan naik sementara pendapatan mereka segitu-gitu juga. Ini rakyat akan lebih terpuruk lagi," ucapnya.
Achmad menyebut, alasan pemerintah untuk mencabut subsidi BBM karena hampir 70 persen dinikmati oleh kalangan mampu itu hanya membuktikan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja dengan baik.
"Itu menjadi bukti bahwa pemerintah sangat lemah. Mengatur dan mendistribusikan BBM bersubsidi saja tidak mampu dan tidak tepat sasaran," imbuhnya.
Apalagi sebagai pengganti subsidi dengan bantuan langsung tunai (BLT), justru ini tidak akan efektif karena sifatnya sementara dan tidak merata. Seharusnya pemerintah fokus saja pada pemulihan dan pemerataan ekonomi agar kesejahteraan rakyat meningkat.
"Justru dengan BLT akan terjadi lagi hiruk pikuk di masyarakat. Karena berhubungan lagi dengan data. Ada yang harusnya menerima tapi mereka tidak terdata, ini malah terjadi lagi gesekan sosial di masyarakat nantinya," ungkapnya.
Untuk itu, legislator dapil Riau I itu mengingatkan pemerintah agar tidak mengorbankan rakyat karena ketidakcakapan dalam mengelola negara dengan baik.
"Jangan korbankan rakyat kecil yang seharusnya kita dilindungi dan disejahterakan sesuai dengan UUD 45, tapi malah menyusahkan mereka karena pemerintah tidak bisa bekerja," tegas politisi Demokrat itu.
Lebih lanjut, Achmad mengatakan bahwa tidak ada alasan pemerintah untuk menyetop subsidi BBM hanya karena tiap tahun angkanya bertambah. Seharusnya pemerintah membenahi regulasi agar bisa dikendalikan agar tidak ada perlakuan yang berbeda.
"Kalau untuk rakyat, tidak ada kata rugi. Jangankan Rp502,4 triliun, Rp 1000 triliun pun gak apa-apa. Toh APBN memang diperuntukan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia kok, tanpa terkecuali," tuturnya.
Achmad menganggap bahwa pemerintah hari ini terlalu arogan dan tidak bijak dalam menggunakan uang negara di tengah kondisi sulit ini, salah satunya memaksakan diri untuk membangun ibu kota baru (IKN).
"Yang dianggap tidak tepat sasaran itu adalah pembangunan IKN. Kenapa IKN dipaksakan dengan kondisi APBN dan hutang yang semakin menggunung? sementara subsidi yang jelas-jelas dinikmati rakyat dicabut? Justru ini yang salah," kesalnya.
Menurut Achmad, kebijakan pemerintah ini berbanding terbalik dengan slogan atau tagline “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” pada HUT Republik Indonesia ke-77 kemarin.
"Jangan salahkan rakyat jika kondisi ini berbalik dan tidak percaya lagi dengan pemerintah hanya karena mereka tidak peka dengan kondisi rakyat. Karena kebijakan pemerintah kayak poco poco," pungkasnya. ***
Berita Lainnya
Kadiv Hukwas KPU Inhil Konsultasikan Persiapan Pemilu di KPU Pusat
STAI Auliaurrasyidin Buka Pendaftaran 2022! Ada Bank Mini, Sanggar dan Laboratorium
"Musyawarah Desa terkait Rencana Kegiatan dan Rencana Kerja Pemdes Sungai Intan Sepanjang Tahun 2022 dan tahun 2023"
Soal Larangan Bukber, Anggota Komisi VIII DPR RI Partai Demokrat Minta Evaluasi dan Perlu Dicabut
Bupati Wardan Pimpin FGD Penyusunan Naskah Akademik dan Draft RUU Pembentukan Inhil Utara dan Selatan
Kampanye Cerdas, Kampanye Berkualitas: Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula
Ketua Komisi III DPRD Riau Himbau Semua Transaksi Keuangan Pemprov Riau melalui Bank Riau Kepri Syariah
DMI Bersama BKPRMI Inhil akan Dorong SDM Soleh Ber-Imtaq dan Mandiri dalam Ekonomi
HermanTini : Kami Ingin Fokus Bekerja, Tak Berbalik Punggung dengan Rakyat
Bahas Anggaran, Pemko Pekanbaru Siap Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Beredar Foto Dani-Ferry Mesra Satu Meja, Apekah Hal?
Ahmad Tarmizi: Pilihlah Pemimpin dengan Mata Hati, Bukan dengan Mata Uang