Kepala Desa Sungai Raya Kartini melakukan usaha produksi masker berbahan kain
Marlis Syarif : Keteladanan dari Kades Sungai Raya Produksi Masker Sendiri

INHIL, Marwahrakyat.com - Demi mendukung pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19, khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kepala Desa Sungai Raya, Kartini menjalan ide kreatif dengan produksi masker berbahan kain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebuah bentuk perlawanan pada pandemi Covid-19 yang sedang merebak.
Sekretaris Kesbangpol Inhil Marlis Syarif, memberikan opininya saat diwawancarai Marwahrakyat.com di Kantor Kesbangpol Inhil. Marlis apresiatif dan berharap agar langkah yang dilakukan oleh Kades Sungai Raya tersebut dapat diteladani oleh Kades-kades yang lain di Inhil.
"Kartini menunjukkan sikap kekartiniannya. Berbuat nyata di tengah-tengah masyarakat. Beliau menggerakkan ibu PKK di Desanya, untuk memproduksi masker dengan harga sangat terjangkau. Artinya, masyarakat akan sangat terbantu. Masyarakat akan memberi apresiasi." Tutur beliau kepada Marwahrakyat.com, Selasa (07/04/2020).
"Saya berharap, semoga apa yang dilakukan ibu Kepala Desa Sungai Raya ini dapat dicontoh oleh masyarakat luas yang peduli, yang mampu, untuk ikut memproduksinya sebagai upaya bersama-sama. Upaya dalam membantu persediaan masker dan sebagai langkah dalam menanggulangi penularan dan memutus rantai Covid-19, khususnya di Kabupaten Inhil " tutup Marlis Syarif.
Kepala Desa Sungai Raya Kartini juga menuturkan kepada awak media bahwa yang menjadi kendala di masyarakat sekarang adalah sulitnya masyarakat mendapatkan masker di toko-toko dan apotik.
"Saat ini, pemerintah gencar mensosialisasikan pemakaian masker untuk pencegahan Covid-19, namun ketersediaan masker saat ini sangat minim. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk memproduksi sendiri," sebutnya.
Kartini menjelaskan bahwa masker yang diproduksi merupakan hasil produksi dari ibu-ibu PKK di Desa Sungai Raya, Kecamatan Batang Tuaka.
Lebih lanjut, Kartini menyebut bahwa masker yang di produksi nantinya akan dipasarkan dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp. 3.000/lembar.
"Masker yang kita produksi akan kita pasarkan dengan harga terjangkau. Hasil penjualan tersebut setidaknya dapat membantu para pembuat masker tersebut sebagai uang lelah," jelasnya.
Kartini juga menyebutkan bahwa alat yang minim dan masih menggunakan mesin yang manual menjadi kendala dalam produksi masker tersebut.
"Alat yang kita gunakan masih manual, sehingga produksi kita maksimal sehari hanya 100 pcs. Tapi Alhamdulillah dengan alat yang seadanya ini bisa memproduksi masker yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini," jelasnya diakhir perbincangan.
Berita Lainnya
TUAN GURU SAPAT DAN KEMAJUAN PENDIDIKAN DI INDRAGIRI HILIR (Tulisan untuk menyambut Haul Tuan Guru Sapat Ke-85)
Said Abdul Azis: Ba'da Workshop Jurnalis, Penyuluh Makin Lihai Buat Artikel
Tokoh Masyarakat Apresiasi Akan Dilaksanakannya Seminar AMDAL di Pelalawan
KPK Usut Green House SYL
Hasrat Menjadi Pemimpin
Yusril: Pemerintah Perlu Mempercepat Vaksinasi ketiga Bagi Nakes
Rapor Merah Kinerja Pemkab Pelalawan, Jadi Sorotan Publik
TUAN GURU SAPAT DAN KEMAJUAN PENDIDIKAN DI INDRAGIRI HILIR (Tulisan untuk menyambut Haul Tuan Guru Sapat Ke-85)
Lucunya Komunikasi Politik Swedia dan Power Turki di Dunia Islam
Membangun Semangat Pencegahan Korupsi
Semangat Serda Syafrizal Chan Patroli Bersama Babhinkamtibmas, MPA dan Manggala Agni di Desa Segati Kecamatan Langgam
Bati Tuud Koramil 09/Lgm, Dengan Materi Belneg Diharapkan Pemuda Handal Di Bidangnya