Peran Perempuan di Parlemen:
Mengukir Sejarah dan Mempengaruhi Perubahan

Oleh : Martha Yuli (Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPD PKS Indragiri Hilir, Caleg DPRD Provinsi Riau Daerah Pemilihan Kabupaten Indragiri Hilir Nomor urut 3 dari PKS)
Parlemen, sebagai lembaga legislatif utama di sebagian besar negara, memegang peranan penting dalam pembentukan kebijakan dan tata kelola negara. Selama bertahun-tahun, peran perempuan di parlemen telah berkembang secara signifikan, mencerminkan perubahan sosial dan politik dalam masyarakat. Artikel ini akan membahas peran perempuan di parlemen, pengaruh mereka dalam pengambilan keputusan, dan tantangan yang masih dihadapi.
Sejarah Peran Perempuan di Parlemen
Pada abad ke-20, peran perempuan di parlemen masih sangat terbatas. Namun, perjuangan perempuan dalam memperoleh hak suara, yang dikenal sebagai gerakan hak suara perempuan, membawa perubahan besar. Di banyak negara, hak suara perempuan telah diberikan, yang membuka pintu bagi keterwakilan perempuan di parlemen.
Pengaruh Positif dalam Pengambilan Keputusan
Keterwakilan perempuan di parlemen memiliki dampak positif yang signifikan. Mereka membawa perspektif yang beragam dan berkontribusi pada kebijakan yang lebih inklusif. Studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih fokus pada isu-isu sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga. Ini membantu dalam menciptakan kebijakan yang lebih seimbang dan berpihak pada kepentingan semua warga negara.
Selain itu, perempuan di parlemen juga menjadi peran model yang kuat bagi generasi muda, mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam politik.
Dengan memiliki perempuan yang sukses di parlemen, stigma gender dalam politik semakin terkikis.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meskipun kemajuan yang telah dicapai, peran perempuan di parlemen masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah underrepresentation, di mana perempuan masih menjadi minoritas dalam parlemen di banyak negara. Tantangan ini melibatkan perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih besar di dunia politik.
Selain itu, perempuan di parlemen juga dapat menghadapi diskriminasi dan seksisme dalam lingkungan politik. Dukungan yang lebih besar untuk hak-hak perempuan di parlemen dan peningkatan kesadaran akan isu-isu gender adalah langkah penting untuk mengatasi tantangan ini.
Kesimpulan
Peran perempuan di parlemen telah mengalami perkembangan signifikan seiring waktu. Mereka membawa perspektif yang berbeda dan berperan dalam menciptakan kebijakan yang lebih inklusif. Namun, masih ada tantangan yang harus diatasi untuk mencapai keterwakilan yang lebih besar dan kesetaraan gender yang lebih besar di dunia politik. Dengan lebih banyak perempuan yang terlibat dalam politik, kita dapat mengharapkan perubahan positif yang lebih besar dalam pembuatan kebijakan dan tata kelola negara.
Berita Lainnya
Jangan Sepelekan Kegiatan Gotong Royong, TNI Terus Semangati Rakyat
Bati Tuud Koramil 09/Lgm, Dengan Materi Belneg Diharapkan Pemuda Handal Di Bidangnya
Turun Gunung dari Senayan, Lewati Jerambah dan Tumpangi Speedboat! Simak Napaktilas Ustadz Sahrul di Negeri Seribu Parit
Tawuran telan korban, Wali Kota Tangerang keluarkan instruksi
Aktivis Pelalawan, Diskusi Pelaksanaan Seminar AMDAL Mengambil Pengalaman Pahit dari PT. Indo Rayon
Pererat Sinergitas, Babinsa Komsos Bersama Perangkat Desa Dukung TMMD Ke 105 Kodim 0313/KPR
Muskab FPTI Inhil 2025, Dr Sahrudin Ketua Terpilih Lanjutkan Kepemimpinan!
Pemilu Turki: Kemenangan Petahana, Kekalahan Lembaga Survei
Anggota Komisi V Minta Presiden Turun Tangan dan Tegas Hentikan Masuknya TKA Asing Saat Pandemi
Aktivis Pelalawan, Diskusi Pelaksanaan Seminar AMDAL Mengambil Pengalaman Pahit dari PT. Indo Rayon
Said Abdul Azis: Ba'da Workshop Jurnalis, Penyuluh Makin Lihai Buat Artikel
3 Fraksi lakukan rotasi, ini wajah baru anggota Komisi III