STAY AT HOME TK MELATI, WORK AND LEARN FROM HOME
Oleh: Diana Masdik
Marwahrakyat.com -- Peran pendidikan sangat besar dan berpengaruh pada perkembangan seseorang terlebih pada perkembangan anak-anak kita, baik sebagai anak didik maupun sebagai anak dari orang tua di dalam kehidupan suatu keluarga. Pendidikan tidak hanya berpengaruh pada perkembangan anak, tetapi juga berkontribusi sangat besar terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa. Dapat diartikan sebagai bangsa yang cerdas juga dibangun oleh pemikiran-pemikiran yang luar biasa dari segenap rakyat baik secara individu maupun kelompok.
Pandemi Covid-19 sudah mendunia, begitu juga di negeri tercinta Indonesia. Oleh karena itu telah mengakibatkan banyak hal berubah dalam roda kehidupan secara drastis. Mulai dari masalah ekonomi, sosial dan sendi kehidupan lainnya. Terlebih lagi dari sisi pendidikan. Meluasnya pandemi ini sangat memengaruhi .keberlangsungan pendidikan secara nyata di ruang kelas di sekolah-sekolah, ruang kampus, di wadah pelatihan-pelatihan ataupun rumah belajar informal lainnya.
Dunia pendidikan terkesan lumpuh akibat tak dapat melaksanakan kegiatan di dalam ranah sekolah-sekolah dari tingkat Paud hingga kegiatan belajar SMA/SMK. Begitu pula di bangku perkualiahan. Semua kegiatan tak dapat berlangsung dengan tatap muka secara nyata. Melainkan menggunakan beberapa teknologi dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran di masing-masing jenjang, seperti, whatsapp, google classroom, zoom, webex dan lain-lain.
Pandemi Covid-19 mengubah secara nyata tata cara pembelajaran yang diberikan kepada anak didik. Pembelajaran tatap muka tak dapat dilaksanakan lagi selama virus ini masih berada di pelosok negeri baik di desa maupun di kota. Maksudnya adalah pembelajaran tak dapat dilaksanakan secara nyata di sekolah tempat mereka menimba dan berbagi ilmu.. Dengan keadaan seperti ini, anak-anak kita menjadi terbelenggu dengan kegiatan yang hanya dilakukan di rumah. Virus ini sangat dahsyat, tak tampak wujudnya tapi penyebarannya luar biasa. Anak-anak tak bisa lagi menikmati indahnya kebersamaan pembelajaran di dalam kelas dan di halaman sekolah ataupun di luar sekolah yang dijadikan obyek yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Stay at Home dan Learn at Home adalah yang harus dilakukan semua orang, sesuai anjuran pemerintah seharusnya dipatuhi sebagai warga negara yang baik untuk memutus rantai virus corona. Physical Distancing dan Social Distancing juga harus diterapkan sebagai upaya pencegahan virus ini. Dalam mengisi keadaan libur sekolah karena pandemi Covid-19 dengan kegiatan positif. Sesuai himbauan dari pemerintah Kota Balikpapan yang beredar di WAG, bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi pada hari Minggu, tanggal 15 Maret 2020 yang dipimpin Wallikota, Ketua DPRD, Wakil Ketua, Kemenag, IDI dan beberapa lembaga/organisasi yang terkait dalam penanganan Covid-19 ini untuk proses belajar mengajar sementara diliburkan selama tujuh hari mulai tanggal 16 Maret-23 Maret 2020. Untuk Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidikan juga Guru tetap masuk seperti biasa melakukan absensi sambil menunggu arahan selanjutnya. Surat edaran nanti menyusul dan untuk MTs/MI secara tehnis akan disampaikan oleh Kememenag.
Dengan adanya himbauan ini, maka tak ada lagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Situasi bertambahnya pasien positif Covid-19 berakibat libur kegiatan di sekolah bertambah panjang. Tertera pada edaran Walikota Balikpapan No.4 tahun 2020, sekolah tetap diliburkan maka proses belajar mengajar ditiadakan hingga situasi memungkinkan.Tidak ada Ujian Sekolah, Pembatalan Ujian Nasional. Terhitung tanggal 3 April pembelajaran sudah selesai. Tidak ada pemberian tugas guru.
Dalam masa bekerja dan belajar dari rumah, TK MELATI melaksanakan sesuai program sekolah yang telah disepakti bersama dewan guru. Melalui WAG diumumkan pada tanggal 20 Maret 2020 oleh Kepala TK Melati dengan memberikan arahan sebagai panduan orang tua dalam menaampingi anak belajar di rumah.
Akhir dari kehadiran Covid-19, banyak hal yang dapat diambil hikmah di antaranya peran keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan. Menjadi guru di rumah untuk bekerjasama dengan guru. Himbauan Stay at Home , Physical Distancing dan Social Distancing harus ditaati agar wabah tak berkelanjutan dan memutus rantai penyebaran virus ini. Akan terasa bagi orang tua bahwa takkan mudah menjadi guru sejati untuk buah hatinya, apalagi sebagai pekerja. Butuh proses penyesuaian yang luar biasa.
Berita Lainnya
Said Abdul Azis Raih Penghargaan Dosen Berprestasi Prodi Ekonomi Syariah Unisi
HUT Ke-77 PGRI, Bupati Inhil HM WARDAN Ajak Guru Bersinergi
Dr. H. Ir Sahrudin Lantik Senat dan Dewan Mahasiswa STAI, Simak Pesannya
Sekolah Alam Duri Gelar Archery Club Turnamen, 87 Peserta Ambil Bagian!
Nekat Pungut Biaya Seragam, Disdik Inhil Panggil Kepsek SDN 007 Teluk Sungka GAS
Tak Tanggung-tanggung, Lima Kampus di Jambi Jalin MoA dengan STAI Tembilahan
Kemenag Selenggarakan Pelatihan Teknis untuk Madrasah Quran Hadits serta Aqidah Ahlaq
Wabup H. Sulaiman Hadiri Wisuda Pertama Santri Ponpes AS Sunnah
BKKBN Provinsi Harapkan Peran Saka Kencana dalam Pola Asuh Pendidikan dan Remaja
Didampingi Bupati Inhil, Gubernur Riau Jadi Narasumber Kuliah Umum di Kampus STAI Auliaurrasyidin
Ahok tantang penolak Pergub iklan rokok ajukan gugatan di PTUN
Bulan Depan, IKA Unisi Gelar Mubes Perdana