KOMPAK Provinsi Riau : Pemerintah Daerah dan Lembaga Negara Wajib Lindungi Anak dari Bahaya Miras dan Zat Adiktif Lainnya
TEMBILAHAN- Komunitas Peduli Anak (KOMPAK) Provinsi Riau mendesak pemerintah daerah dan lembaga negara lainnya memberikan Perlindungan Khusus kepada anak-anak dari bahaya narkotik dan zat adiktif berbahaya lainnya.
Penegasan ini disampaikan Ketua Komunitas Peduli Anak Provinsi (KOMPAK) Provinsi Riau, Maryanto SH. Langkah ini harus segera dilakukan mengingat barang-barang berbahaya ini ini telah menimbulkan perubahan perilaku di kalangan anak-anak, bahkan menjadi pelaku kejahatan di tengah masyarakat.
"Maka, kami mendesak pemerintah daerah dan lembaga negara lainnya serta elemen masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah nyata dalam upaya memberikan perlindungan khusus kepada anak- anak di tengah ancaman bahaya narkotika, minuman keras, tuak, termasuk ngelem," ungkap Ketua KOMPAK Provinsi Riau, Maryanto SH, Ahad (13/8/2023) di Tembilahan, Riau.
Menurutnya, ini sesuai dengan amanah Pasal 59 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
"Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat," jelas membacakan kutipan Pasal 59 UU Perlindungan Anak tersebut.
Dijelaskan, kondisi anak-anak yang sudah dibawah pengaruh barang-barang berbahaya tersebut, maka bisa masuk kategori situasi darurat untuk diselamatkan, apalagi sampah terlibat dalam kasus yang sampai menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi belum lama ini.
Apalagi Kabupaten Indragiri Hilir berkomitmen untuk menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) tentunya diperlukan langkah-langkah dan sinergi bersama semua elemen bagi terwujudnya Kabupaten Inhil sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
Langkah untuk merealisasikan Kota Layak Anak ini harus dilanjutkan dan bersinergi dengan seluruh elemen terkait, sehingga tahapan untuk menuju Kabupaten Layak Anak dapat segera terwujud.
Penghargaan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dengan Kategori Madya seharusnya menjadi motivasi dan komitmen semua pihak terkait di Kabupaten Indragiri Hilir untuk menuju dan mewujudkan Kabupaten Indragiri Hilir sebagai Kota Layak Anak.
“Karena untuk mencapai kondisi Kota Layak Anak, masih ada beberapa tingkatan lagi yang mesti dilewati, yaitu Madya, Nindya, Utama lalu kemudian Kabupaten Layak Anak,” lanjutnya.
Terwujudnya Kabupaten/ Kota Layak Anak (KLA) merupakan salah satu terobosan untuk mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pembangunan dalam rangka memenuhi hak anak, melindungi anak dari tindak kekerasan, pelecehan, eksploitasi dan diskriminasi serta untuk mengembangkan partisipasi anak dalam pembangunan.
“Maka, sangat diharapkan komitmen bersama elemen masyarakat dan Pemerintah untuk mewujudkan Kabupaten Inhil sebagai Kabupaten Layak Anak, sehingga segala permasalahan yang menjadi hak anak dapat menjadi fokus perhatian kita semua,” tutupnya.
Berita Lainnya
Satres Narkoba Polres Inhil Bersama Wartawan Sparing Futsal dan Sosialisasikan Hidup Sehat
Channeling Kredit di BPR Gemilang Sejak 2006-2010 Hanya Tersisa 1.2 M
Kadis Sirajuddin Bareng Forum Genre dan Forum Anak, Kunjungi Kediaman Bupati
Berita Terkini! Kapolres Inhil Turun Langsung Tangani Karhutla di Keritang
Kadis P2KBP3A Inhil Harap Forum Anak Jadi Wadah Perlindungan Hak-hak Anak
Wabup H. Sulaiman Hadiri Workshop Etika Pemerintah dan Isu-isu Politik 2024 di Solo
Nasdem, PKB dan PKS Siap Menangkan AMIN di Inhil
DP2KBP3A Gelar Minilok di Pulau Burung
Bocah Tujuh Tahun Asal Baganbatu Berhasil Harumkan Nama Rohil Tingkat Nasional, Pemkab Dukung Bertanding Asean Games
DPMPTSP Inhil Adakan Pelatihan Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
Channeling Kredit di BPR Gemilang Sejak 2006-2010 Hanya Tersisa 1.2 M
Desa Sungai Intan ; Sosialisasi Undang - Undang Perkawinan Tahun 2023