• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Politik
  • Opini/Tokoh
  • Nasional
  • Nusantara
  • Fokus Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Fokus Indragiri
  • Hukrim
  • EkoBis
  • More
    • Ragam
    • Pendidikan
    • Tekno & Sains
    • Sport
    • Internasional
    • SosHum
    • Religi
    • Mom & Woman
    • Entertain
    • Sastra
    • Liputan Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Disclaimer
  • Kontak
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
Termasuk 3 Desa di Riau, Desa Sungai Intan Jadi Percontohan Desa Anti Korupsi
08 Januari 2023
LDK Al Muqtadir Bersama ICB Salurkan Donasi Korban Longsor Kuala Enok
22 Desember 2022
PKS Desak Pemerintah Tindak Lanjuti Keluhan Terkait BBM Jenis Pertalite 
30 September 2022
Kenaikan Harga BBM, Menggerus Kepercayaan Rakyat Terhadap Pemerintah
04 September 2022
KPH Mandah dan Yayasan Hutan Biru Perkuat Pengawasan SDA Berbasis Masyarakat di Kecamatan Mandah
01 September 2022

  • Home
  • Religi
  • Inhil

Tausiah Jumat

Sesungguhnya Panjangnya Shalat Seseorang dan Ringkasnya Khutbah merupakan Tanda Kefaqihannya

Redaksi Exc.

Jumat, 14 Oktober 2022 13:22:01 WIB
Cetak

Memendekkan Khutbah Jum'at

Oleh : Jumardi
Guru Pondok Pesantren YASIN Tembilahan 

Khutbah Jum’at merupakan salah satu rangkaian ibadah yang terdapat pada pelaksanaan shalat Jum’at, karena khutbah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian ibadah Jum’at. Secara   umum   khutbah   Jumat   bertujuan   untuk  memuji,   memuliakan,   dan   mentauhidkan Allah SWT., juga kesaksian bahwa pada diri Rasulullah SAW. terdapat risalah yang bertujuan untuk memberikan peringatan bagi para hamba. Khutbah memiliki kedudukan dan manfaat yang sangat besar dari pelaksanaan shalat Jum’at, karena di dalamnya mengandung zikir kepada Allah, peringatan bagi kaum muslimin serta nasehat bagi yang mendengarkannya. 

Khutbah  Jum’at  mempunyai  dua  sisi  yang  tak  terpisahkan.  Pertama,  sebagai  bagian  dari ibadah shalat Jum’at yang melekat. Kedua, Khutbah Jum’at menjadi media untuk menyampaikan dan memberi pelajaran kepada para jamaah atau umat manusia secara umum. Bisa juga dikatakan, selain ritual ibadah,  khutbah Jum’at juga merupakan salah satu media dakwah  yang mempunyai kaitan langsung dengan pembinaan umat. Karena   pentingnya   khutbah   pada   rangkaian   shalat   Jumat,   maka   para   khathib   hendaknya mempersiapkan   dengan   baik   apa   yang   akan   disampaikan   kepada   para   jamaah.   Mempersiapkan materi yang sesuai dengan kebutuhan jamaah dan cara menyampaikannya dengan baik adalah kunci tersampaikannya nasehat agama ke hati nurani jamaah.

Memendekkan Khutbah dan Memanjangkan Sholat

Setiap   hari   Jumat,   seringkali   dijumpai   khatib-khatib   berkhutbah   agak   panjang,   kadang-kadang   sampai   empat puluh   menit   ditambah   pula   dengan   bacaan   ayat-ayat   yang   panjang   dalam   shalat Jumatnya.   Hal   demikian   khutbah   Jumat   menjadi   membosankan   bagi   Jamaah,   hingga   ada   yang ngantuk dan tertidur. Padahal   Rasulullah  telah  mengingatkan  bahwa seorang  khatib  hendaknya  menyampaikan khutbahnya dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Tidak bertele-tele dan disampaikan secara ringkas dan padat. 

Dari   ‘Ammar  bin   Yasir  beliau   berkata:   Aku   mendengar   Rasulullah  Shallallahu   'Alaihi   WaSallam bersabda, “Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan ringkasnya khutbah merupakan tanda kefaqihannya.” (Shahih Muslim, Kitabul Jum’at nomor 869 dan Bulughul Maram nomor 477)

Maksud hadis ini, yaitu termasuk dari perkara yang dapat dikenali akan kefaqihan seseorang adalah   dengan   mudahnya   orang   memahami   perkataannya   walaupun   ringkas.   Sedangkan   setiap sesuatu   yang   dapat   menunjukkan   sesuatu   maka   hal   tersebut   merupakan   tanda   baginya.   Dan meringkas khutbah hanya sebagai suatu tanda atas hal tersebut, karena orang yang faqih adalah orang   yang   telah   menelaah   berbagai   hakikat   makna-makna   dan     berbagai   macam   kumpulan-kumpulan lafadz sehingga dia bisa mengungkapkannya secara tegas dan lugas dengan ungkapan yang menyeluruh dan dapat dipahami.

Hadis di atas menerangkan bahwa khutbah yang pendek dan shalat yang panjang itu sebagai tanda pengertian seseorang dalam agama, karena seseorang yang mengerti dapat memilih uraian yang padat  dan ber nash serta tidak melantur, sehingga khutbahnya tersebut bisa dipahami dan dimengerti oleh jama’ah Jum’at.

Oleh   sebab   itulah,   hadits   tersebut   merupakan   kelengkapan   dari   riwayat   hadits,  “Maka panjangkanlah   shalat   kalian   dan   perpendeklah   khutbah.   Karena  sesungguhnya   penjelasan merupakan salah satu bentuk sihir  (membuat orang terkesima dan membawa pengaruh bagi yang mendengarkannya)”. (H.R Muslim)

Maksud   dari  panjangkan   shalat  adalah   panjangnya   shalat   tidak   sampai   menyebabkan pelakunya masuk ke dalam batasan larangan, yaitu membaca surat atau ayat yang sangat panjang sehingga mengabaikan keadaan jamaah Jumat yang kebanyakan orang tua, dan orang yang sedang safar yang mungkin memiliki kebutuhan yang mendesak. Rasulullah saw. menunaikan shalat Jum’at dengan membaca surat Al Jumu’ah  dan surat  AlMunafiqun sebagaimana yang terdapat pada riwayat Imam Muslim dari Ibnu Abbas dan An Nu’man bin Basyir radliyallahu 'anhuma,  

“Adalah beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam membaca pada Dua Hari Raya dan pada hari  Jum’at dengan  surat  Sabbihisma Rabbikal A’la dan  Hal  Ataka   Haditsul Ghasyiyah.”  (Shahih Muslim,  Kitabul Jum’at  nomor 878,  Sunan Abu Dawud,  Kitabul Jum’at  nomor1122)

Dan itu adalah panjang yang disandarkan pada khutbahnya dan bukan disandarkan dengan panjangnya shalat yang terlarang. Dari Ummu Hisyam bintu Haritsah bin An Nu’man beliau berkata, “Tidaklah   aku  menghapal  surat Qaf wal   Qur’anil   Majid   kecuali dari  lisan   Rasulullah  Shallallahu'Alaihi   Wa   Sallam,   beliau   membacanya   pada   setiap   Jum’at   di   atas   mimbar   apabila   beliau memberikan khutbah kepada manusia.” (Shahih Muslim, Kitabul Jum’at nomor 873)

Seorang   imam   atau   khatib   harus   peka   dan   prihatin   dengan   keadaan   makmum   di belakangnya. Karena makmum mungkin mempunyai  pelbagai ragam dan kedudukan serta peringkat umur dan pengetahuan agamanya.  Khutbah tidak seharusnya dipanjangkan, cukuplah di antara sepuluh dan lima belas menit. Khutbah yang pendek, padat ditambah dengan penggunaan bahasa yang baik adalah lebih berkesan daripada yang panjang sehingga menjemukan dan membosankan para jamaah. Dengan khutbah yang singkat dan padat  serta mudah dipahami oleh Jamaah diharapkandapat menebalkan keyakinan tauhid para jama’ah yang mendengarkannya, sehingga mereka semakin mencintai Allah dan semakin kuat beribadah. Dengan adanya kabar gembira dan peringatan, sehingga umat   manusia   lebih   berhati-hati   dalam   menjalankan   segala   pekerjaan   yang   dilakukannya.   Agar menjadi   obat   atau   penawar   hati   bagi   jama’ah   dalam   menghadapi   persoalan   yang   ada   pada masyarakat.   Supaya   manusia   sadar   dari   perbuatan   yang   sering   dilakukan, dan   untuk  yang akan datang tidak terulangi lagi.

Jumardi, S. Ud.
Guru Pondok Pesantren YASIN Tembilahan


Sumber : JM /  Editor : AK

[Ikuti MarwahRakyat.com Melalui Sosial Media]


MarwahRakyat.com

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Isra' Mi'raj Surau Al-Falah Parit 24 Dusun Karya Makmur Desa Sungai Intan AHMAD EPENDI ; Saya Siap Infaqkan Diri Untuk Penguatan Keagamaan Masyarakat

Bupati HM WARDAN Pinta Perhelatan MTQ Ke-52 Gaungnya Lebih Meriah

AHMAD EPENDI ; Saya Titip Anak-Kita Dididik Ilmu Al-Qur'an Sebagai Bekal Penerang Jalan Mereka

Ahmad Ependi ; Alquran Jadi Penolong Di Yaumil Mahsyar

Etika Pada Anak #1 Oleh: Muhammad Ridha Shadik

Muhasabah: Keberhasilan Anakmu Adalah Keberhasilanmu Oleh: Muhammad Ridha Shadik

Alhamdulillah! Pengurusan YPMR Inhil Sah Terbentuk, Dr. Najamuddin dipilih Sebagai Ketua

Bupati INHIL Khatib Shalat Jumat di Masjid Al-Falah, Keritang

Resensi Buku: Mencari Islam, Ahmad Tamimi

Tersiksa dialam Kubur karena Hal Sepele

Babinsa: Kerjasama Yang Baik Demi Prestasi Desa Bebas Api

Pemcam Tembilahan Hulu Gelar Maulidurrasul dan Tepuk Tepung Tawar Forkopimcam

Terkini +INDEKS

Turnamen Futsal Inhil Story Entertainment Ditutup, Ribuan Penonton Padati Venue

04 Februari 2023
Akademisi Sebut Ide Penghapusan Pemerintah Provinsi Ahistoris
06 Februari 2023
Peresmian H1Pool Billiar dan Resto Di Jalan Telaga Biru Tembilahan
06 Februari 2023
Siap Dukung Anies Jadi Presiden, Edy Indra Kesuma Terima Mandat Pembentukan Relawan Tanjak
04 Februari 2023
Ketua DPW PKS Riau Ikuti Pelatihan Kepemimpinan International di Turki
05 Februari 2023
Bupati Harapkan Peran IGI Jadi Agen Pembaharuan di Kabupaten Indragiri Hilir
01 Februari 2023
Rugi Sekali! Muhasabah: Lakukan 4 Hal ini, In Syaa Allah Hidupmu akan lebih Bermakna Oleh: Muhammad Ridha Shadik
02 Februari 2023
Ketua Komisi III DPRD Riau Himbau Semua Transaksi Keuangan Pemprov Riau melalui Bank Riau Kepri Syariah
02 Februari 2023
Lucunya Komunikasi Politik Swedia dan Power Turki di Dunia Islam
02 Februari 2023
Pelaku Pencurian di Bandara Tempuling Berhasil di Amankan Polisi
02 Februari 2023

Terpopuler +INDEKS


Banjir Pasang, Kadisdik Inhil Intruksikan Sekolah Diliburkan

Dibaca : 1377 Kali
Ketat! Lihat Hasil Drawing Turnamen Futsal Inhil Story Cup
Dibaca : 221 Kali
Kesra Inovatif! Pengajuan Proposal Hibah dan Bansos 2024 Mesti Lewat Aplikasi
Dibaca : 344 Kali
Muhasabah: Petuah Sang Kiyai Untuk 2024 Kelak
Dibaca : 242 Kali
Jangan Lewatkan, Catat, Ikuti dan Siapkan Partisipasi Terbaikmu. Segera
Dibaca : 257 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
MarwahRakyat.com ©2020 | All Right Reserved