[RESMI] Liga Belanda Musim 2019/2020 Tanpa Juara dan Degradasi

Sabtu, 25 April 2020

Foto : Internet

Marwahrakyat.com-- Pandemi Covid-19 yang belum usai masih terus  memberikan dampak yang besar bagi aspek kehidupan di berbagai negara. Kebijakan lockdown dan keharusan untuk menjaga jarak dengan mengurangi aktivitas membuat berbagai kompetisi sepakbola dunia maupun di Indonesia tidakdapat berlangsung dengan penundaan hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Kemungkinan untuk melanjutkan kompetisi bergantung dengan kondisi di negara masing-masing.

Belanda menjadi salah satu negara yang tidak dapat menjalani kompetisi sepakbola. Mark Rutte selaku Perdana Menteri negara tersebut sudah mengumumkan bahwa kegiatan publik tidak dapat berlangsung paling tidak hingga 1 September, dengan atau tanpa penonton. Keadaan ini memastikan bahwa Eredivisie dan kompetisi lainnya di negara tersebut tidak dapat menyelesaikan sisa musim kompetisi 2019/20.

Ajax, yang berada di puncak klasemen sementara, tidak dapat memperoleh gelar juara. Tim asuhan Erik ten Hag itu akan mendapatkan satu tiket ke fase grup Liga Champions, dengan keunggulan selisih gol atas AZ Alkmaar. Kondisi ini juga menimbulkan masalah terkait kualifikasi, mengingat AZ harus melalui tahap kualifikasi, sementara mereka mendapatkan dua kemenangan atas Ajax.

Permasalahan juga terjadi akibat tiket kualifikasi Liga Europa yang diperoleh Willem II. Utrecht tidak menerima keputusan tersebut karena mereka lolos ke babak final Piala KNVB, yang juga dibatalkan, dan masih menjalani satu pertandingan lebih rendah dibandingkan dengan Willem II. Utrecht akan mengajukan tuntutan akibat keputusan ini.

Sementara Cambuur dan De Graafschap menjadi dua klub yang dirugikan akibat dipastikan tidak dapat memperoleh tiket promosi ke divisi teratas musim depan. Tuntutan juga berpotensi diajukan kepada KNVB (Asosiasi Sepakbola Belanda) akibat proses pemungutan suara yang dilakukan tanpa memberikan kejelasan terkait klub yang abstain untuk menyampaikan suara mereka terkait keputusan promosi dan degradasi, mengingat ada sembilan klub yang melakukan hal tersebut.  

Terus bagaimana dengan liga top dunia yang lainnya? dikutip dari 90min