Analisis Hasil Pengukuran Stunting Kecamatan Kuala Indragiri Tahun 2024

Jumat, 13 September 2024

INHIL – Berdasarkan data terbaru, grafik menunjukkan adanya fluktuasi dalam prevalensi stunting di Kecamatan Kuala Indragiri. Pada tahun 2022, persentase balita stunting tercatat sebesar 19%, menurun menjadi 12% pada tahun 2023. Namun, di tahun 2024, terjadi lonjakan kembali hingga mencapai 22%. Dari satu kelurahan dan tujuh desa di kecamatan tersebut, empat desa mengalami peningkatan kasus stunting, yaitu Kelurahan Sapat, Desa Teluk Dalam, Desa Sungai Piyai, dan Desa Sungai Buluh.

Meski penurunan di tahun 2023 menunjukkan adanya dampak dari program percepatan pencegahan stunting, hasil ini dinilai belum optimal. Peningkatan kasus di beberapa wilayah menjadi tanda bahwa diperlukan penguatan kerjasama dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dan pelaksana program agar dapat lebih efektif menangani masalah stunting di Kecamatan Kuala Indragiri.

Kabupaten Indragiri Hilir sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menurunkan angka stunting, terutama melalui peningkatan gizi selama periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Langkah-langkah tersebut mencakup:

1. Pelatihan pencegahan dan penanggulangan stunting.

2. Penyuluhan dan sosialisasi terkait ASI eksklusif, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), kesehatan reproduksi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), serta kampanye Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN).

3. Pendidikan gizi bagi ibu hamil.

4. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil dan remaja putri.

5. Program Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA).

6. Program penyehatan lingkungan.

7. Penyediaan sarana dan prasarana air bersih serta sanitasi.

8. Program Orang Tua Asuh Stunting.

Pemerintah Kecamatan Kuala Indragiri juga telah menciptakan program inovatif bernama “Gerakan Satu Hati” (GSH) jilid I dan II. Gerakan ini melibatkan TP PKK Kecamatan hingga tingkat desa/kelurahan, serta partisipasi dari ASN, sektor swasta, LSM, dan organisasi masyarakat untuk berdonasi. Hasil dari gerakan ini dinilai cukup efektif dalam menurunkan prevalensi stunting, serta mengurangi kasus balita gizi buruk dan kurang gizi di kecamatan tersebut.

Dengan upaya yang lebih terkoordinasi dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan kasus stunting di Kecamatan Kuala Indragiri dapat terus ditekan pada tahun-tahun mendatang.