Muhasabah: Karena Senyuman dan Doa Oleh: Muhammad Ridha Shadik

Rabu, 30 November 2022

Dokumentasi Ibnushadik : Berphoto Bersama Pelatih Pendamping saat pelatihan Pembina Pramuka Tingkat Dasar di Kwarda Riau 2022

Marwahrakyat.com - Perairan Sungai Indragiri Hilir, Rabu 30 November 2022.

Awalnya benci bukan main, namun karena senyuman dan doa, maka semua kebencian lenyap berganti salut, simpati, dan kagum luar biasa. Mereka pun berbondong bondong masuk Islam.

Kenyataan:
Mari kita simak kisah indah Rasulullah SAW bersama orang yang suka nyinyir, dan mencaci, sbb, maaf agak panjang tapi penting:

Karena kebencian dan permusuhan yang luar biasa, maka ia ADZAN untuk kambing kambing gembalanya.

Inti dari makna Hadits yang dimaksud:
1. Setelah Bilal Bin Rabaah, selesai mengumandangkan Adzan Zuhur, tiba tiba terdengar suara Adzan lagi, ada yang menirukan Adzan nya Bilal Bin Rabah.

2. Yang Adzan bersuara merdu luar biasa menirukan Suaranya Bilal Bin Rabah ini adalah, Abu Mahdzuurah Al Jumahiy Al Qurasyiyyi, seorang Kafir Musyrik  dari Suku Quraisy.

Adzan suara merdunya dilantunkan ke telinga kambing kambing gembalanya,  ingin menghina, dan  memperolok olok Adzannya Ummat Islam.

3. Setelah selesai Shalat Zuhur, Rasulullah SAW meminta kepada menantunya Ali Bin Abi Thalib dan Sahabat dekatnya bernama ZUBAIR, agar menghadirkan  Abu Mahdzuurah, orang yang tadi Adzan ke kambing kambing gembalanya.

3. Setelah Abu Mahdzuurah dan teman teman nya para Pengembala kambing berhadapan dengan Rasulullah.

Rasulullah SAW bertanya kepada mereka;
siapa yang tadi Adzan ?

Tidak ada satupun yang berani mengaku.
Mereka ketakutan menggigil, takut disiksa oleh Sahabat sahabat Rasulullah yang sedang berkumpul shalat Zuhur berjamaah saat itu,  karena mereka telah Adzan ke telinga kambing kambing gembalanya sambil cekikikan menertawakan Adzannya Islam.

4. Lalu, Rasulullah SAW meminta, satu per satu Adzan. Semua Adzan, namun yang bagus dan bersuara merdu hanya satu, yaitu Abu Mahdzuurah Al Jumahiy Al Qurasyiyyi.

Rasulullah  bertanya:
Siapa namamu wahai anak muda?;

Namaku :
Abu Mahdzuurah Al Jumahiy Al Qurasyiyyi.

"Sungguh suaramu bagus sekali, merdu dan saya suka sekali", kata Rasulullah SAW TERSENYUM  memuji.

5. Lalu Rasulullah SAW menanggalkan Sorbannya dan menutupkan nya ke kepala Abu Mahdzuurah Al Jumahiy sambil mengusapkan tangan suci nya dan MENDOAKAN ;

"Allaahumma Baarik Fiihi wa fii dzurriyatihii wa fii Shautihii, Wahdihii Ilal Islam"
(Yaa Allah, anugerahilah dia, anak anak keturunannya dan keluarganya keberkahan hidup, dan berkahi pula Suaranya, dan berilah hidayah agar masuk Islam".

Mendengar DOA Rasulullah SAW ini, Abu Mahdzuurah gemetar terharu, dan berteriak bahagia "Aamiin".

6. Dengan pujian dan perlakuan Rasulullah SAW yang simpati penuh humanis, senyum ramah, dan rangkulan, Abu Mahdzuurah, luluh dan hilang rasa takutnya, berbalik simpati dan salut.

6. Saat itulah, Abu Mahdzuurah BERSYAHADAT,  dan langsung Adzan di hadapan teman temannya para Pengembala yang masih Kafir Musyrik, dan  bersumpah, bahwa ia tidak akan MEMOTONG RAMBUT nya yang telah diusap usap oleh tangan mulia Rasullulah SAW sampai ia wafat.

7. Demikianlah kisah Abu Mahdzuurah,  anak anak dan keturunan nya menjadi Muaddzin terkemuka hingga mencapai 300 tahunan dalam perjalanan perkembangan Islam.

(Dikutip dari Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abu Dawud, An Nasaai dan Ahmad).

Kesimpulan:
1. Jangan pernah kasar, menghina dan melecehkan.

2. Ramah, santun dan mendoakan kebaikan, adalah cara yang paling ampuh dalam mengajak dan berda'wah.

3. Sebaliknya, cacian,  hinaan dan kekerasan, hanya membuat orang orang menjauh.

4. Janganlah kita berprilaku norak, aneh, jorok, kampungan, dan menyebar kekeraaan sehingga orang memandang negatif pada Islam.

5. Islam adalah Agama yang mengutamakan: kebersihan, penyebar senyum kedamaian dan peduli sesama, sebagai Rahmatan bagi semua.

Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan rajin menyebar kasih sayang dan kedamaian.

Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling  mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.

Oleh:
Muhammad Ridha Shadik
- Ketua IKPM GONTOR Cabang Indragiri Hilir
- Kepala Sekolah Madrasah ibtidaiyah Ibnu Thaha Modern Islamic Shcool
- Dewan Masjid Indonesia Indragiri Hilir
- Majelis Dakwah Islamiyyah Indragiri Hilir
- LPTQ bidang Fahmil Qur'an Indragiri Hilir
- Andalan Kwartir Ranting Tembilahan Hulu
- Guru Pondok Modern Al-Imtinan Putri
- Guru Pondok Tahfizh Hayatul Qur'an