Muhasabah: Tiba-Tiba Meninggal Oleh Muhammad Ridha Shadik

Sabtu, 26 November 2022

Dokumentasi Ibnushadik: Photo Ketika Ibu Tercinta Hj Jumaiyah Meninggal Dunia, Semoga Allah Berikan Tempat yang terbaik disisi Ibunda

Marwahrakyat.com - Bumi Perkemahan Tengku Buang Asmara Siak Sri Indrapura, Sabtu 26 November 2022 Tidak ada yang tau kapan dan dimana seseorang akan meninggal. 

Hanya yang bisa dipastikan, adalah bahwa setiap orang pasti meninggal.

Rasulullah SAW telah mengingatkan, bahwa di Akhir Zaman ada masa di mana akan banyak terjadi :
"Almautul Fujaa'ah"
(Mati Mendadak).

Kenyataan:
1. Rasulullah SAW bersabda ;
“Di antara tanda tanda dekatnya Akhir Zaman, adalah:
-Hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan seolah ‘ini tanggal dua’, -masjid-masjid  dijadikan hanya tempat lewat,  dan -banyak terjadi kematian MENDADAK".
(Hadis Sahih dari Anas Bin Malik).

2. Al-Imam Al-Bukhari RA  menuturkan:
"Manfaatkanlah selagi ada kesempatan untuk memperbanyak Ruku' (Sholat) yang sempurna, karena ada kemungkinan kematianmu datang tiba-tiba.
Sungguh, berapa banyak orang sehat yang engkau lihat tanpa penyakit,  meninggal mendadak".

Al-Hafizh Ibnu Hajar RA menjelaskan;
“Hal yang mengherankan, bahwa Al-Imam Al-Bukhari,  mengalaminya, yaitu meninggal secara tiba tiba".

3. Mati Mendadak Adalah Keringanan.

Aisyah RA Isteri Rasulullah SAW  menuturkan:
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 
“Kematian mendadak adalah keringanan bagi orang Mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan berat bagi orang yang Kufur”.

Kesimpulan:
1. Kematian adalah suatu kepastian bagi setiap orang.
Dan kematian bisa  datang kapan dan di mana saja. 

2. Kematian yang tiba tiba,  bagi orang yang rajin ibadah, taat beragama adalah kematian yang ringan karena tidak menderita sakit dan tidak berlama lama dalam perawatan rumah sakit yang menyedot tenaga dan biaya.

3. Karena, kematian bisa datang kapan saja, maka PERSIAPKANLAH diri masing masing dengan sebaik baiknya. 
Isi setiap menit untuk mengumpulkan pahala sebagai bekal untuk Akhirat yang kekal abadi.

4. Sungguh Hidup di Dunia ini, tidak ada apa apanya jika dibanding dengan lama waktu kehidupan di Alam Kubur atau Alam Barzah sebagai "ruang tunggu" menuju Alam Akhirat yang abadi.

Sebagai contoh;
Rasulullah SAW hidup 63 tahun di Dunia, dan kini sudah berada di Alam Barzah lebih dari 1400 tahun .

Demikian juga para Sahabat  Rasul, seperti  Abu Bakar RA,  Umar Al Faruq RA dan Ali Bin Abi Thalib, semua hidup di Dunia ini sama dengan Rasulullah SAW yaitu 63 tahun, hanya Utsman Bin Affan RA yang sedikit lebih lama yaitu 82 tahun, namun mereka semua telah berada di dalam kubur 1400 tahun lebih, dan tidak ada yang tahu sampai kapan.

5. Sungguh berbahagialah orang orang Mukmin yang telah mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal sholeh,  karena Alam Barzah atau Kubur buat mereka adalah "Taman Indah Surgawi" atau disebut

(Taman Indah dari taman tamannya Surga), hingga Kiamat tiba. Kubur jauh lebih nyaman dibanding saat hidup di Dunia.

Karena Mukmin yang Sholeh ke Alam Kubur itu adalah Tamu UNDANGAN Allah SWT.
Allah Mengundang dengan Firman Nya:
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoi Nya.
Maka masuklah ke dalam golongan Hamba hambaKu (yang disayangi), dan masuklah ke dalam SurgaKu".
(QS Al-Fajer 89, ayat 27-30).

Sedangkan  orang orang yang Kufur, kubur adalah tempat PENYIKSAAN yang luar biasa hingga Akhirat terjadi dan berlanjut ke Neraka dan kekal di dalamnya.

Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan rajin meribadah, melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi semua larangan Nya.

Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling  mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.

Oleh:
Muhammad Ridha Shadik
- Ketua IKPM GONTOR Cabang Indragiri Hilir
- Dewan Masjid Indonesia Indragiri Hilir
- Majelis Dakwah Islamiyyah Indragiri Hilir
- LPTQ bidang Fahmil Qur'an Indragiri Hilir
- Kwaran Tembilahan Hulu
- Guru Pondok Modern Al-Imtinan Putri
- Guru Pondok Tahfizh Hayatul Qur'an