Akibat Anjloknya Harga Kelapa dan Pinang, Lidi Nipah Menjadi Mata Pencaharian Baru Warga Sungai Perak

Sabtu, 05 November 2022

Inhil, Marwahrakyat.com -- Akibat rendahnya harga jual kelapa dan pinang menjadi penyebab sulitnya perekonomian masyarakat kelurahan sungai perak.
Demi menyambung hidup, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari  kina warga memanfaatkan lidi nipah yg kering untuk dijual sebagaimana pengganti sumber pemasukan keuangan mereka yang biasanya mereka dapatkan dari hasil penjualan kelapa maupun pinang.
Akibat hal tersebut tidak hanya pemilik kebun Yang merasakannya tetapi juga di rasakan oleh sebagian pengambil upah baik pengopek kelapa maupun pinang.

"Kalau kelapa dan pinang mahal banyak yang mengupahkan mengupas/mengopek dengan kami Alhamdulillah ada pemasukan uang dari hasil tersebut, kalau sekarang Pinang murah ini orang mengerjakan sendiri ". tutur  salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Berdasarkan pantauan media Marwahrakyat.com di lapangan, tepi jalan yang biasa digunakan masyarakat untuk menjemur pinang kini berganti menjadi tempat menjemur lidi nipah yang sudah di raut, dan akan dijual kepada pengepul jika sudah kering dengan harga 5 sampai 7 ribu perkilo.

Kelapa yang biasanya dijual dengan harga diatas dua ribu  perkilo kina hanya berkisar seribu rupiah bahkan sampai lima ratus rupiah untuk PMK/tumbuh. Sedangkan harga pinang yang biasa nya delapan sampai sepuluh ribu perkilogram kina hanya berlaku tiga atau empat ribu rupiah per kilogram.