Cinta yang Sia-Sia

Jumat, 30 September 2022

Istimewa

 

Diantara 10 perkara yang tak bermanfaat yang disebutkan oleh imam ibnu Qayyim adalah: 
"Cinta yang tidak diikat oleh keridhaan Allah Ta'ala".

Mencintai sesuatu yang tidak Allah ridhai bukan hanya sia sia tetapi juga membahayakan pelakunya.

Cinta harta bila tidak diikat dengan keridhaan Allah, hanya akan menjadi beban hidup dan adzab yang pedih bagi pelakunya, tak memperdulikan halal dan haram.

Cinta kedudukan bila tidak diikat dengan keridhaan Allah, akan menjadi malapetaka yang akan menghancurkan negeri dan para hamba.

Cinta lawan jenis pun bila tidak diikat dengan keridhaan Allah, akan merusak hati dan menjerumuskan kepada perbuatan nista.

Bahkan mencintai apapun bila tidak diikat dengan keridhaan Allah, menjadi sia sia dan tak memberikan kehidupan hati.

Oleh karena itu, cinta karena Allah adalah sekuat kuat tali iman. Dalam Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

 

“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” 
(HR.At Tirmidzi) 

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga bersabda:

 

“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.” 
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan). 

Maka kewajiban setiap kita adalah memeriksa cinta kita, apakah diikat dengan keridlaan hawa nafsu belaka, ataukah diikat dengan keridlaan Azza wa jalla.

Di tutup dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"