Simak Hasil Uji Lab BPOM, Terkait 18 Murid SD Keracunan Jajanan

Selasa, 20 September 2022

INHIL, Marwahrakyat.com -  Hasil uji laboratorium jajanan yang diduga penyebab keracunan makanan 18 pelajar di SD 005 Desa Pungkat, Kabupaten Inhil, telah dirilis oleh Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, Selasa (20/9/2022).

Kepala BPOM Pekanbaru, Yosef Dwi Irwan mengatakan telah melakukan uji terhadap sisa sampel dan perluasan sampel dengan tanggal kedaluwarsa yang sama di peredaran toko.

BPOM juga telah menginstruksikan importir produk melakukan pengujian di laboratorium eksternal selain Balai BPOM Pekanbaru, yang terakreditasi. 

"Hasil uji, baik yang dilakukan oleh laboratorium Balai BPOM di Pekanbaru dan pihak importir di laboratorium eksternal terakreditasi, dengan parameter uji mikrobiologi dan uji kimia berupa cemaran logam berat menunjukkan, bahwa produk permen memenuhi syarat," ujar Yosef.

Sampai dengan saat ini Balai BPOM Pekanbaru belum menerima kembali adanya laporan dari masyarakat terkait terjadinya keracunan akibat menkonsumsi permen yang dimaksud.

"Dalam kasus keracunan pangan, sumber kontaminasi tidak selalu berasumber dari pangan yang dikonsumsi, namun dapat juga bersumber dari kurang baiknya penerapan higiene sanitasi anak pada saat mengonsumsi makanan, ataupun lingkungan tempat dijual Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) serta penjual PJAS," sebutnya.

BPOM berjanji akan menyampaikan informasi kembali apabila ada perkembangan terbaru.

"Kami mendorong masyarakat untuk selalu menjadi konsumen yang bijak dan cerdas dengan cara Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi pangan olahan. Pastikan kemasan dalam kondisi baik, baca informasi produk yang tertera pada labelnya, pastikan produk memiliki izin edar dari Badan POM, dan pastikan produk belum melewati tanggal kedaluwarsa," imbuhnya.

Sebelumnya, pada tanggal 12 September 2022, sebanyak 18 murid di SD 005 Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil diduga keracunan jajanan makanan yang mereka beli di warung sekitar sekolah.

Sebanyak 18 murid yang keracunan makanan itu bergejala mual-mual dan pusing, namun telah ditangani oleh pihak Puskesmas Simpang Gaung, hingga keadaan mereka normal dan beraktivitas seperti biasa.

"Keseluruhan murid telah ditangani oleh pihak Puskesmas pembantu (Pustu) Desa Pungkat. Kami juga berkoordinasi dengan Puskesmas Simpang Gaung untuk tindak lanjut pemeriksaan kondisi siswa yang keracunan," papar Kepala Desa Pungkat, Zacky Hasan Al Indragiri saat dikonfirmasi.

Ia menyebut perkembangan murid yang sempat mengalami keracunan tersebut, saat ini dalam kondisi normal dan beraktivitas sebagai mana biasanya.

"Seluruh siswa yang keracunan makanan kembali beraktivitas dengan normal," tutur Kades Pungkat saat itu.