Ustadz Jebolan Al-Azhar Mesir Ingatkan Kesatuan Agama dan Politik: Pilih Pemimpin yang Memakmurkan Masjid, Tolak Uang Suap!

Senin, 23 Agustus 2021

Ust Riki Lc, dan Azis Pejuang Subuh



Indragiri hilir, Marwahrakyat.com -- Ustadz Riki Ardiansyah, Lc yang merupakan jebolan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir bersama Pejuang Subuh Tembilahan-Inhil mengadakan safari dakwah ke Desa Sungai Luar, Kec. Batang Tuaka. Bertempat di Masjid Al Mujahidin, Sungai luar merupakan salah satu desa yang akan mengadakan pemilihan kepala desa. Ustadz Riki mengangkat tema 'Pemimpin Negeri Harus Memakmurkan Masjid dan Tolak Money Politik untuk Indragiri Hilir Penuh Berkah' (Ahad, 22 Agustus 2021).

Dalam Ceramahnya Ustadz Muda lulusan kampus tertua ini, yang sedang pulang kampung dari Kairo menyampaikan kolerasi Agama dan politik, keduanya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.

"Memisahkan agama dari politik sama saja memisahkan agama dengan jual beli," ujarnya.

Ustadz Riki mencontohkan bahwa bukan saja politik, sampai hal yang kecil diatur Agama Islam. Seperti keluar masuk toilet, bagaimana tata cara tidur, jual-beli dan sebagainya.

"Di dalam bahasa Arab, politik dikenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab itu, di dalam buku-buku para ulamasalafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah." Ucapnya.

"Misalnya, dalam Al Muhith, siyasah berakar kata sâsa – yasûsu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusuha siyasatan berarti Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan sasa al amra artinya dabbarahu (mengurusi/mengatur perkara). Jadi, asalnya makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan. Lalu, kata tersebut digunakan dalam pengaturan urusan-urusan manusia; dan pelaku pengurusan urusan-urusan manusia tersebut dinamai politikus (siyasiyun). Dalam realitas bahasa Arab dikatakan bahwa ulil amri mengurusi (yasûsu) rakyatnya, mengaturnya, dan menjaganya." Tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa politik merupakan pemeliharaan (ri’ayah), perbaikan (ishlah), pelurusan (taqwim), pemberian arah petunjuk (irsyad), dan pendidikan (ta`dib), tambahnya.

Said Abdul Aziz, S.SI,.M.kom selaku Ketua Pejuang subuh Tembilahan-Inhil menambahkan, "Seorang pemimpin itu harus memulai segala sesuatunya dari masjid, ringan langkahnya untuk beribadah berjamaah ke masjid, kalau pemimpin saja berat langkahnya mau ke masjid bagaimana dia mau memimpin rakyat dengan tugas yang lebih berat yang diembannya."

"Dimulai dari diri sendiri. Untuk sholat 5 waktu berjama'ah ke masjid. Pesan beliau tolak money politik
dan memilih calon pemimpin tanpa memberikan uang, baju, ikan, ayam, udang, kerang, sajadah,
mukena, bahan baju dll.
ajari generasi kita mulai dari saat ini menjadi pejuang politik indah tanpa kejahatan, tanpa keburukan dan jangan jadi pembenci politik, karena Rasulullah SAW juga berpolitik," ujar SAA.

Hadir juga pada kesempatan  tersebut salah satu cakades yaitu Ustadz Baharuddin, dan hadir puka Ketua MUI Kecamatan Batang Tuaka, Ust H. ahmad dasuki.

Ustadz Baharudin secara singkat menyampaikan, siapa saja yang terpilih nanti sebagai kepala desa Sungai Luar, semoga bisa memberikan yang terbaik untuk Sungai luar dan semoga Sungai luar kelak menjadi desa unggul untuk Kabupaten Indragiri Hilir.