BEM SI Ancam Akan Turun Kejalan, Sebagai Bentuk Dukungan Kepada BEM UI soal Jokowi Lip Service

Rabu, 30 Juni 2021

Massa yang tergabung dalam Aliansi BEM SI melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Kuningan Persada, Jakarta, Rabu (16/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Marwahrakyat.com -- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan melakukan aksi turun ke jalan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada BEM UI terkait unggahan Jokowi 'The King of Lip Service'.

"Apabila mampu menciptakan peluang untuk turun ke jalan, maka geraklah dengan mempertimbangkan kondisi COVID-19 hari ini," ujar Koordinator Pusat BEM SI 2021 Wahyu Suryono, Rabu (30/6).

Hanya saja, tambah Wahyu, aksi itu tidak dilakukan oleh seluruh mahasiswa. Melainkan bersifat perwakilan dari sejumlah daerah.

"Turun dengan aksi simbolik. Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam rangka Week of Resistance bisa jadi gerakan alternatif," imbuhnya.

Ia menegaskan aksi itu sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap matinya demokrasi Indonesia. Sebab, ia menilai surat pemanggilan BEM UI dari pihak rektorat membatasi kebebasan berpendapat.

"Hari ini Indonesia mengalami degradasi demokrasi yang nyata. Apabila terus di diamkan, maka kehancuran akan terjadi. Ini masalah yang sangat serius, BEM SI mengecam keras segala bentuk pembrangusan kebebasan sipil yang telah di atur oleh konstitusi," ucap dia.

Karena itu, ia meminta Jokowi untuk memberikan contoh praktik demokrasi yang ideal.

Pada Selasa (29/6), Presiden Jokowi akhirnya merespons kritik yang dilontarkan oleh BEM UI. Jokowi mengaku sudah seringkali diberi julukan tertentu. Mulai dari plonga-plongo hingga yang terbaru, the king of lip service.

"Itu kan sudah sejak lama, ya. Dulu ada yang bilang saya klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo. Kemudian ada yang bilang saya ini otoriter. Kemudian ada yang ngomong saya ini bebek lumpuh dan baru-baru ini ada yang bilang saya bapak bipang dan terakhir ada menyampaikan the king of lip service," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/6).