Air Bagi Kehidupan dan Kebiasaan Baru Manusia

Rabu, 14 April 2021

Atna Rantisa

oleh : Atna Rantisa (Mahasiswi/ LDK Al Muqtadir) 

Marwahrakyat.com-- Air memenuhi hampir 71% permukaan bumi. Ketersediaannya mencapai 1,4 triliun kilometer kubik. meskipun demikian, 97% air di bumi adalah air asin. hanya 3% yang berupa air tawar dan lebih dari dua pertiga bagian air tawar tersebut berada dalam bentuk es di glesier dan es di kutub. padahal seluruh manusia sangat membutuhkan air tawar. air tawar yang tidak membeku hanya dapat ditemukan di dalam tanah dan sebagian kecilnya berada di atas permukaan tanah dan udara.

Kebermanfaat air tidak akan ada habisnya. Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari manusia pun adalah dalam hal pemakaian air, baik untuk dikonsumsi maupun aktivitas lainnya seperti mandi, mencuci, bahkan untuk irigasi lahan pertanian agar berhasil dalam bercocok tanam.

Pemakaian air dalam situasi krisis dampak covid-19 dapat berpotensi mengalami peningkatan karena adanya kebijakan baru dalam bekerja, bersekolah, dan beribadah. air bersih adalah kebutuhan dasar yang akan semakin menjadi prioritas untuk menjaga kesehatan dan upaya pencegahan penularan virus.

Akses dan ketersediaan air bersih jadi maha penting dalam situasi saat ini. air memiliki siklus hidrologi, sehingga jumlah air di muka bumi tidak berkurang. air di permukaan bumi selalu mengalami perputaran (sirkulasi) yang disebut siklus hidrologi, siklus hidrologi atau siklus air berlangsung sepanjang waktu. Siklus air adalah proses perputaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus-menerus. Dengan adanya siklus air, maka jumlah air di permukaan bumi relatif tetap.

Supply air di bumi memang sangat banyak dan mungkin tidak akan pernah habis, tapi ada satu hal yang harus menjadi perhatian dan diingat bahwa air bersih tidak selalu tersedia. Pada kenyataannya akses air bersih ini hanya ada di beberapa negara yang ada di dunia ini. Tidak semua wilayah di bumi ini memiliki resapan yang baik, atau proses siklus air yang baik. Sedangkan kebutuhan air di era new normal sangat penting dan semakin meningkat. Maka dari itu, menjaga resapan air juga merupakan tugas kita sebagai manusia, agar proses hidrologi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemakaian air untuk kebutuhan sehari-hari meningkat drastis di masa pandemi Covid-19. Hasil studi Indonesia Water Institute (IWI) menyebutkan masyarakat mencuci tangan lima hingga 10 kali per hari di masa pandemi. Persentase aktivitas mencuci tangan mencapai 58 hingga 82 persen. Aktivitas mandi juga meningkat di masa pandemi covid-19. Satu orang bisa mandi tiga hingga enam kali dalam sehari.

Maka tingkah laku dan sikap manusia dalam menjaga sumber daya ini harus diperhatikan. Manusia seharusnya berperan aktif dalam melakukan konservasi sumber daya air, sehingga air dapat secara mudah memenuhi kebutuhan hidup seluruh makhluk hidup. Berikut adalah bebrapa cara yang efektif dan efesien dalam penggunaan air di masa Pandemi :

Jangan biarkan keran menetes.

Masak air secukupnya.

Dengan memasak air secukupnya, kita tak hanya menghemat air namun juga dapat menghemat listrik atau gas.

Jangan berlama-lama mandi.

Berhenti mandi lama merupakan cara termudah untuk menghemat air yang bisa kita lakukan.

Tampung air hujan.

Jangan abaikan kebocoran.

Segera perbaiki kebocoran yang terjadi, karena bisa saja air yang terbuang bisa untuk menghidupimu beberapa hari, minggu atau bahkan bulan. Atau jika belum mampu untuk memperbaikinya, tampung air yang bocor untuk digunakan dalam kesempatan lain.